Your Adsense Link 728 X 15

HADIST HASAN DAN PEMBAHASANNYA

Posted by Anton Sanjaya Jumat, 06 Juli 2012 0 komentar
PENGERTIAN HADITS HASAN
Menurut bahasa adalah merupakan sifat musyabbah dari kata al-husn, yang berarti al-jamal (bagus). Sementara menurut istilah, para ulama’ mendefinisikan hadits hasan sebagai berikut :


a) Al-Khathabi, hadits hasan adalah hadits yang diketahui tempat keluarnya kuat, para perawinya masyhur, menjadi tempat beredarnya hadits, diterima oleh banyak ulama, dan digunakan oleh sebagian besar fuqaha.
b) At-Tirmidzi, hadits hasan adalah hadits yang diriwayatkan, yang di dalam sanadnya tidak ada rawi yang berdusta, haditsnya tidak syadz, diriwayatkan pula melalui jalan lain.
c) Menurut Ibnu Hajar, hadits hasan adalah hadits yang diriwayatkan oleh rawi yang adil, kedlobithannya lebih rendah dari hadits shahih, sanadnya bersambung, haditsnya tidak ilal dan syadz.

Menurut Mahmud Tahhan, definisi yang lebih tepat adalah definisi yang diungkapakan oleh Ibnu Hajar, yaitu yang sanadnya bersambung, yang diriwayatkan oleh rawi yang adil, namun tingkat kedlobithannya kuarang dari hadits shahih, tidak ada syudzudz dan illat.

SYARAT HADITS HASAN
Adapun syarat hadits hasan sama dengan syarat hadits shahih, yaitu ada lima namun tingkat kedlobitanya (kekuatan hafalan) berbeda.
a) Sanadnya bersambung,
b) Perawinya adil,
c) Dlobith, lebih rendah dari hadits shahih
d) Tidak ada illat,
e) Tidak ada syadz,

Hadits hasan terbagi menjadi dua jenis: hasan lidzatihi (hasan dengan sendirinya) dan hasan lighairihi (hasan dengan topangan hadits lain). Apabila hanya disebut “Hadits Hasan”, yang dimaksudkan adalah hadits hasan lidzatihi, dengan batasan seperti tersebut di atas. Dinamakan hasan lidzatihi, karena sifat kehasanannya muncul di luarnya. Dengan demikian, hasan lidzatihi ini dengan sendirinya telah mencapai tingkatan shahih dalam berbagai persyaratannya, meskipun nilanya sedikit di bawah hadits shahih berdasarkan ingatan para perawinya. Hadits hasan lighairihi adalah hadits dhoif yang memiliki sanad lebih dari satu. Sanad-sanad yang ada menguatkan sanad yang dhoif tersebut.

CONTOH HADITS HASAN
Dikeluarkan oleh Tirmidzi, yang berkata: “Telah bercerita kepada kami Qutaibah,
telah bercerita kepada kami Ja’far bin Sulaiman ad-Dluba’i, dari Abi Imran al-Juauni,
dari Abu Bakar bin Abi Musa al-Asyari, yang berkata: Aku mendengar bapakku
berkata –di hadapan musuh–: Rasulullah SAW. bersabda:



“Sesungguhnya pintu-pintu surga itu berada di bawah kilatan pedang…”.
Hadits ini hasan karena empat orang perawi sanadnya tergolong tsiqoh, kecuali
Ja’far bin Sulaiman ad-Dhuba’I yang masuk dalam kategori hasanul hadits, maka
turunlah tingkatan dari shohih menjadi hadits hasan.

0 komentar:

Posting Komentar

Materi Banyak Di Baca